Memata-matai anggaran negara yang sudah memiliki Formula E

图片
Memata-matai anggaran negara yang sudah memiliki Formula E Mobil listrik Formula E akan berhenti di Jakarta. Acara ini dijadwalkan berlangsung tahun depan. Diperkirakan bahwa keberhasilan kompetisi yang harus diikuti di banyak negara akan membutuhkan 1,6 triliun rupee. Saat ini, anggaran sedang dibahas. Formula E memang pertama kali di Indonesia. Banyak negara besar adalah negara tuan rumah pertama. Sekitar 2011, Jean Todt dan Alejandro Agag muncul dengan ide balap mobil listrik. Namun, rencana mereka baru dilaksanakan tiga tahun kemudian atau pada 2014. Beijing menjadi kota pertama yang menjadi tuan rumah Formula E. Setelah itu, banyak negara bergiliran menjadi tuan rumah Formula Satu. Pada saat hosting, negara-negara yang dipilih juga sibuk membersihkan. Seperti musim 2016-2017, Formula E diadakan di Brooklyn, New York. Pada saat itu, mereka membutuhkan dana $ 20 juta, termasuk pembangunan sirkuit, bilik, trotoar baru, dinding keamanan, dan tata letak trotoar yang d

Tahun depan, Jakarta akan menjadi tuan rumah acara World Economic Forum

Tahun depan, Jakarta akan menjadi tuan rumah acara World Economic Forum

BandarJudiQQ

Kemarin (14/8), Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Borge Brende, Presiden World Economic Forum (WEF), di Istana Presiden di Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, Borge meminta Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi Ekonomi WEF tahunan yang bergengsi pada tahun 2020. Agenda akan diadakan di Jakarta.

Bambang Brodjonegoro, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menjelaskan bahwa permintaan Jokowi adalah untuk pengembangan sumber daya manusia atau sumber daya manusia. Menurut Jokowi, Bambang di Indonesia akan fokus pada departemen sumber daya manusia dalam lima tahun ke depan.

“Presiden telah menyatakan bahwa kami akan fokus pada sumber daya manusia dalam lima tahun ke depan. Karenanya, nuansa pertemuan tahunan akan menjadi modal manusia, ”kata Ban Bang usai menghadiri rapat presiden di pusat kota Jakarta, Rabu (14/8).

Ban Bang menjelaskan bahwa Forum Ekonomi Dunia telah menanggapi positif topik ini. Menurut agenda pertemuannya, ada indikator yang terkait dengan Indeks Daya Saing Dunia. Salah satunya adalah sumber daya manusia.

Mantan Gubernur Jakarta Jakarta mengatakan bahwa Ban Bang mengatakan kepada World Economic Forum bahwa pesertanya bukan hanya kepala negara-negara ASEAN. Tetapi juga CEO dari perusahaan yang terkait dengan sumber daya manusia. Termasuk katanya perusahaan teknologi, kepada perusahaan yang menyediakan jasa tenaga kerja.

“Kami berharap pertemuan ini akan benar-benar berbicara tentang bagaimana mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia,” kata Banbang.

Banbang juga menjelaskan jika Indonesia memiliki target. Mempersiapkan sumber daya manusia untuk merespons Industri 4.0.

“Jadi yang ingin diundang adalah CEO global, mereka yang terbiasa berurusan dengan tantangan industri 4.0,” lanjut Banbang.

Seperti kita ketahui, World Economic Forum adalah organisasi nirlaba internasional yang bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta. Setiap tahun, Forum Ekonomi Dunia bertemu di Davos, Swiss, menyatukan para pemimpin nasional dan industri. Selain itu, ada pertemuan negara lain.

Januari lalu, konferensi ekonomi tahunan bergengsi - World Economic Forum (WEF) diadakan di Davos, Swiss. Selama konferensi, arsitektur Revolusi Industri 4.0 dan tema Globalisasi 4.0 dibahas: membentuk arsitektur global era revolusi industri keempat.

Di Forum Ekonomi Dunia, sejumlah kepala negara dan pemimpin bisnis dari seluruh dunia menghadiri pertemuan tersebut. Dari Indonesia, menghadiri Menteri Koordinasi Kelautan Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto; dan Ketua Komite Koordinasi Investasi Thomas Lembong. Dalam Forum Ekonomi Dunia, para peserta berbagi pengalaman mereka tentang cara mengelola bisnis mereka di Revolusi Industri era 4.0.

Salah satu pemimpin ekonomi Indonesia yang berpartisipasi dalam acara WEF adalah John Riady, direktur Lippo Group. John percaya bahwa dalam menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0 (Kecerdasan Buatan (AI) dan Maha Data (Big Data)), ada dua hal penting yang perlu menjadi fokus perhatian tinggi. Pendidikan memainkan peran sentral dalam meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan sosial dari revolusi industri era 4.0.

评论

此博客中的热门博文

18 zona industri eksternal Jawa siap menyerap investasi Rp 250 T dan 900.000 pekerja

Kamera Triple Leaks ini pada iPhone 2019, Cantik atau Aneh?

Kisah Mantan Danjen Kopassus Terkejut Lihat Makanan Anak Buah Ada Kerikil dan Ulat