Bocah 3 tahun, Rehan Anta Maulana, mengalami kejadian aneh. Tinggal di komunitas Krajan, kabupaten / distrik Kalipuro, alat kelamin anak-anak Bany
uwangi tiba-tiba berubah menjadi sunat atau sunat. Keluarga percaya bahwa Rehan telah disunat oleh seorang elf.
Satu-satunya anak dari pasangan itu, Riski Amalia dan mendiang Doni Indra Irawan, pertama kali bermain di bawah pohon mangga dekat rumahnya, Senin (15/7/2019) sekitar pukul 11.30 waktu zuhr.
"Pada waktu itu, saya mengundangnya tidur, tetapi dia tidak mau. Dia pergi keluar rumah dan bermain dengan ketiga temannya. Setelah beberapa saat, kedua temannya pulang, hanya anak saya dan seorang teman bernama Galang "Riski Amalia (22). Demikian dikutip dari Liputan6.com, Senin (22 Juli).
Riski, Galang dan Rehan berkata di rumah. Galang punya waktu untuk bertanya kepada Rehan dan bercanda tentang apakah dia berani menerima sunat. Tetapi ketika Galang meninggalkan Rehan sendirian, bocah itu tiba-tiba mengeluh tentang rasa sakit kelaminnya. Nenek Rehan, Hamidah (50), keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"Ketika ibu saya membuka alat kelamin, celana anak-anak saya seperti mereka disunat. Kami telah bertanya kepada pendeta, dan dia mengatakan itu tidak masalah," kata Rieschi.
Hamida mengaku terkejut mengetahui apa yang dialami cucunya. Alat kelaminnya telah berubah seolah-olah mereka disunat. Ketika saya pertama kali melihatnya, alat kelamin cucu saya terlihat sangat rapi. Keluarga percaya bahwa Rayham disunat oleh para elf.
"Tidak ada darah sama sekali. Rehan tidak menangis sama sekali. Dia hanya merasa sakit," kata Hamidah, meniru cara cucunya berjalan jika terjadi insiden.
Meskipun Rehan dalam keadaan sunat, keluarga mengklaim bahwa mereka tidak akan melakukan tasyakuran. Sebab, warga setempat meyakini jika sunat elf tidak boleh dilakukan tasyakuran. Mereka percaya bahwa jika tasyakuran dilakukan, kondisi genital mereka akan kembali normal seperti sebelum merajut.
“Sebelumnya, pernah ada seorang anak yang menerima khitan emas. Kemudian keluarganya membuat kontribusi besar-besaran dan mengundang seni. Seminggu kemudian, alat kelaminnya memulihkan sunat mereka sebelumnya. Jadi kami memutuskan untuk tidak melakukan tasyakuran, ”kata Paman Rehan, Arif Bombom.
评论
发表评论