Setelah hepatitis khusus yang terjadi di Pacitan belum lama ini, pemerintah lebih peduli dengan penyebaran penyakit. Harapan adalah tentang keprihatinan tentang keparahan masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus hepatitis, kepedulian dan peningkatan pengetahuan.
Menurut Dr. Wiendra Waworuntu M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Langsung, Departemen Kesehatan, Indonesia, penyebaran hepatitis A dapat dilakukan melalui kotoran dan mulut. Sama dengan hepatitis E.
"Hepatitis A dapat ditularkan melalui feses atau tinja atau mulut. Hepatitis A dan hepatitis E (melalui feses atau mulut)," Dr. Wiendra Waworuntu, kata Dr. M. Kes.
Wiendra menjelaskan bahwa virus hepatitis yang terjadi di Indonesia adalah hepatitis B dan hepatitis C. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Indonesia, hepatitis B ditularkan melalui ibu ke anak. Menurut data 2018, 1.643.204 wanita hamil dengan hepatitis B terdeteksi.
Infeksi lain disebabkan oleh berbagai alat pribadi orang lain, seperti pisau cukur, gunting kuku, tato, perforasi, dan transfusi darah oleh infeksi virus hepatitis.
Untuk ibu dan anak-anak, penyebaran virus mungkin disebabkan oleh ibu yang menderita hepatitis B dan mengurangi darah dalam rahim melalui darah. Dengan cara ini hepatitis B akan memasuki pembuluh darah bayi.
Agar tidak menularkan hepatitis B dari ibu ke anak, perlu untuk menyuntikkan kekebalan pasif (HBlg) dalam waktu 24 jam setelah kelahiran bayi. Ini melindungi anak-anak dari penularan hepatitis B ibu.
Tidak seperti hepatitis A dan hepatitis B yang divaksinasi, hepatitis C belum ditemukan memiliki vaksin, tetapi ada obatnya.
Pasien hepatitis C dapat menggunakan obat antivirus yang bertindak langsung (DAA), yang telah didistribusikan oleh Departemen Kesehatan ke banyak rumah sakit sejak 2017. Hingga 2019, total 37 rumah sakit di 15 provinsi di Indonesia menerima obat DAA dan aman dikonsumsi.
"Obat DAA ini bisa ditelan, yang berarti sudah terdaftar di badan POM. Ini artinya bisa ditelan," kata Wiendra.
Penularan hepatitis C tidak tersebar luas ke seluruh populasi. Hepatitis C hanya menular ke kalangan tertentu, seperti pecinta gay dan pengguna narkoba.
"Masalahnya adalah hepatitis C, yang tidak merata di antara populasi karena tekanan darah tinggi dan kemudian pengguna narkoba," kata Dr. Andri Sanityoso Sulaiman dari Sp.PD KGHE pada saat yang sama.
Dia menambahkan bahwa para biseksual juga rentan terhadap hepatitis. Sebagai hasil dari perilaku homoseksual, itu dapat menyebabkan kerusakan. Luka menyebabkan virus berkontraksi dari pasangan.
评论
发表评论