Komandan Garda Revolusi Iran, Hussein Salami, mengatakan kemarin bahwa tindakan Teheran untuk menembakkan drone AS di wilayah Iran adalah "informasi yang jelas, kuat dan akurat" untuk Washington.
Salami memperingatkan bahwa Iran akan menanggapi dengan tegas pelanggaran pihak mana pun atas wilayahnya.
Dia mengatakan: "Iran tidak memiliki niat untuk memerangi negara mana pun, tetapi kami siap untuk berperang."
Pernyataan Salami dibuat setelah mengklaim ditembak jatuh oleh pesawat AS RQ-4 yang terbang di provinsi Honuz.
Angkatan Udara Garda Revolusi Iran yang dikutip dari situs web Rusia hari ini pada Kamis (20 Juni), mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh "mata-mata Amerika" yang melanggar wilayah udara Iran.
Kantor Berita Nasional Iran mengatakan pesawat tak berawak itu diidentifikasi sebagai Global Hawk RQ-4 yang terbang di langit di Kuh Mubarak di provinsi Hormuzgan.
RQ-4 adalah non-pesawat yang dapat terbang sangat tinggi dan melakukan misi pengintaian.
Setelah berita bahwa pesawat mereka ditembak jatuh, Angkatan Laut AS kemudian mengerahkan aset mereka ke Selat Hormuz, tempat puing-puing berserakan.
Militer AS tidak segera menyatakan lokasi puing-puing itu.
Ketika Presiden AS Donald Trump diberitahu bahwa drone AS ditembak jatuh oleh Iran, ia langsung mengkritik Iran.
"Iran membuat kesalahan besar!" Pada hari Kamis (20 Juni), Arab Araba melaporkan bahwa Trump memposting tweet di Twitter.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa selain mencegah Mullah membuat senjata nuklir, ia tidak tertarik untuk memerangi Iran.
Sebelumnya, Washington menuduh Iran berulang kali diserang oleh tanker di perairan Teluk.
Teheran membantah terlibat dalam insiden itu dan malah menuduh Washington mendukung serangan itu sebagai alasan untuk menyerang Iran.
Hubungan antara Teheran dan Washington telah tegang sejak tahun lalu, dan Amerika Serikat memutuskan untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran dan menjatuhkan sanksi pada negara itu.
Amerika Serikat kemudian memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah dan menyebut Pengawal Revolusi sebagai organisasi teroris.
Namun para pejabat keamanan Iran mengatakan dua hari lalu bahwa tidak perlu khawatir tentang perang yang terjadi.
"Tidak akan ada perang antara Iran dan Amerika Serikat, karena tidak ada alasan untuk perang," Ali Sham Kani dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dikutip oleh kantor berita nasional IRNA.
Pada saat yang sama, Israel memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dua hari lalu bahwa Iran tidak akan menguji kesabaran negara itu.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Saya mendengar tetangga Utara, Selatan dan Timur mengancam untuk menghancurkan kita."
"Saya berkata kepada musuh. Tentara Israel sangat merusak. Jangan menguji kami," katanya.
评论
发表评论