Memata-matai anggaran negara yang sudah memiliki Formula E

图片
Memata-matai anggaran negara yang sudah memiliki Formula E Mobil listrik Formula E akan berhenti di Jakarta. Acara ini dijadwalkan berlangsung tahun depan. Diperkirakan bahwa keberhasilan kompetisi yang harus diikuti di banyak negara akan membutuhkan 1,6 triliun rupee. Saat ini, anggaran sedang dibahas. Formula E memang pertama kali di Indonesia. Banyak negara besar adalah negara tuan rumah pertama. Sekitar 2011, Jean Todt dan Alejandro Agag muncul dengan ide balap mobil listrik. Namun, rencana mereka baru dilaksanakan tiga tahun kemudian atau pada 2014. Beijing menjadi kota pertama yang menjadi tuan rumah Formula E. Setelah itu, banyak negara bergiliran menjadi tuan rumah Formula Satu. Pada saat hosting, negara-negara yang dipilih juga sibuk membersihkan. Seperti musim 2016-2017, Formula E diadakan di Brooklyn, New York. Pada saat itu, mereka membutuhkan dana $ 20 juta, termasuk pembangunan sirkuit, bilik, trotoar baru, dinding keamanan, dan tata letak trotoar yang d...

Angkatan Udara Indonesia membuka Skuadron Angkatan Udara ke-33 di Bandara Hasanuddin, Makassar

Angkatan Udara Indonesia membuka Skuadron Angkatan Udara ke-33 di Bandara Hasanuddin, Makassar

BandarJudiQQ

Kepala Staf Angkatan Udara TNI Yuyu Sutisna Marshal (Kasau) membuka pangkalan Skuadron Angkatan Udara 33 di Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Ini untuk mendistribusikan Angkatan Udara Indonesia secara adil di bagian barat, tengah dan timur Indonesia.

Selain mengoperasikan Pasukan Tanggap Cepat (PPRC) secara efektif, seperti operasi pelatihan perang, itu juga akan membantu mempercepat pemrosesan bencana alam, transfer kekuasaan dan pekerjaan sosial lainnya. Karena sejauh ini, tidak ada skuadron pangkalan yang mengangkut pesawat angkut berat di wilayah timur, termasuk membantu proses pemulihan selama bencana alam.

"Skuadron ini bertanggung jawab untuk penyatuan, tidak hanya sebagai pesawat angkut berat untuk membantu bencana alam, tetapi juga untuk kebutuhan militer, seperti transportasi dan logistik militer.

Skuadron ke-33 memiliki tiga pesawat dari Bandara Abdurahman dan satu pesawat dari Bandara Halim Utama. Ada empat pesawat. "Antala mengutip Marshal Yuyu, Jumat (14/6).

"Di masa depan, tentu saja, kehadiran skuadron ini akan bekerja dengan Angkatan Darat dan Angkatan Laut dan melatih skuadron dengan melatih, bertindak dan membantu pemerintah daerah," katanya.

Menurutnya, pembentukan kekuatan TNI ini sejalan dengan rencana strategis untuk 20 tahun ke depan (Renstra), termasuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.

Bukan hanya itu, tetapi pembentukan Skuadron ke-33 juga melihat ancaman, dan pada dasarnya ada ancaman. Ancaman datang tidak hanya dari musuh, tetapi juga dari ancaman bencana alam dan perbedaan harga komoditas pokok di timur.

“Berdasarkan ancaman, kami pada dasarnya melihat jangka pendek dan jangka panjang. Kami membutuhkan kecepatan dan kecepatan, jadi skuadron ini didirikan karena tidak ada skuadron transportasi di wilayah timur dengan skuadron tempur dan intelijen, ”jelasnya.

Dia mengatakan bahwa untuk jumlah pesawat Hercules, total lima pesawat Hercules akan ditambahkan ke empat pesawat dan satu pesawat. Hanya satu Tipe C Hercules yang dilengkapi dengan teknologi modern atau komputer yang masih berjajar selama proses pembuatan.

"Kenapa di timur? Karena itu dianggap penting. Selain operasi udara, TNI juga bertanggung jawab untuk memprediksi perbedaan harga bahan pokok dan komoditas lainnya di wilayah timur, seperti Papua, ”tambahnya.

Komandan Skuadron Angkatan Udara (Danskadron) 33 Pangkalan Angkatan Udara Sultan Hasanuddin, Letnan Kolonel Agus Rohimat menjelaskan bahwa Skuadron ke-33 adalah pesawat angkut berat yang baru didirikan yang misinya adalah untuk memindahkan orang dan barang. Pada tahap awal, empat pesawat akan dioperasikan dari Jalim Perdanakusuma, skuadron Angkatan Udara ke-31 di Jakarta, dan Bandara Abdul Rahman Saleh, skuadron Angkatan Udara ke-32 Malang.

Meskipun Komandan Bandara Sultan Hasanuddin (Danlanud), Marsma TNI H Haris Haryanto menambahkan bahwa sikap Angkatan Udara akan terus membangun pada memperkuat posisi pasukan TNI di udara.

"Skuadron Angkatan Udara ke-33 didirikan untuk memenuhi sikap Angkatan Udara Indonesia. Selain mengirim dan memindahkan tentara, itu juga mengirimkan barang sesuai dengan persyaratan pemerintah," tambah marshal bintang empat itu.

评论

此博客中的热门博文

18 zona industri eksternal Jawa siap menyerap investasi Rp 250 T dan 900.000 pekerja

Kuil Muara Tikus menyaksikan kemenangan Kerajaan Sriwijaya

Memata-matai anggaran negara yang sudah memiliki Formula E