Bekas penambangan batubara di Kalimantan Timur sekali lagi merenggut nyawa. Rizki Nur Aulia (14) adalah siswa SMP tahun kedua yang ditemukan tewas di bekas kolam penambangan di dekat desa Muara Kaman Bunga Jadi di Kutai Kartanegara. Dengan cara ini, 33 anak-anak melayang di bekas tambang batu bara.
Insiden itu baru diketahui pada hari ketiga setelah kejadian, ketika keluarga menahan Yasinan. Hingga kemarin (25/4), tim investigasi Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur (Jatam) terus mengumpulkan informasi di daerah ini. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (21/4).
Informasi oleh penyelidik Jatam, korban, dan 4 teman bermain di tepi kolam renang. Dua orang, termasuk korban, memutuskan untuk berenang. Kemudian, korban tenggelam dan ditemukan sekitar jam 6 sore. Dengan tidak adanya kemarahan.
“Kolam renang ini bukan yang pertama kali mandi. Insiden itu sangat sunyi. Itu ditemukan di malam hari dan dimakamkan segera di malam hari, ”Pradamma Rupang dari Jatam Kaltim Dynamicator mengatakan kepada merdeka.com pada Jumat pagi.
Rupang menjelaskan bahwa tim Jatam memastikan bahwa para korban adalah penduduk desa setempat dari desa yang sama. "Kami bertanya kepada penanggung jawab RT, apakah warga Bapak benar-benar mendapat jawaban yang benar. Ini benar-benar bekas area pertambangan, jawabannya adalah ya. Perusahaan siapa, tidak berani mengatakan," kata Rupang.
“Masalahnya adalah ada sangat sedikit lubang penambangan dengan pemukiman. Kami akan tetap membuatnya lagi. Beberapa orang menyebutnya 500 meter, ada yang mengatakan itu 1 kilometer. Namun dari perspektif sampul, ada 4 perusahaan dengan 4 lisensi pertambangan. Kanan. "Kata Rupang.
Rupang masih mengatakan bahwa bekas lubang tambang pada akhirnya diubah menjadi kolam, yang dikatakan telah ditinggalkan oleh perusahaan. “Tambang sudah tidak beroperasi selama 2-3 tahun terakhir,” Rupang menjelaskan.
Kematian Rizki Nur Aulia telah menambah sejumlah besar anak korban di Kalimantan Timur yang telah meninggal di bekas tambang. Medio 2011-2018 memiliki 32 kematian, terutama anak-anak. "Tragedi ini telah menambah daftar hitam kejahatan penambangan batu bara di Kalimantan Timur menjadi 33 orang," katanya.
评论
发表评论